Ummi, anak pertama saya usianya 13 tahun (SMP kelas 8). Namun, dia belum juga menunjukkan rasa tanggung jawabnya. Setiap kali disuruh melakukan sesuatu, seperti shalat, belajar atau tugas lain, ia selalu menjawab, “Nanti saja” atau “Iya, Entar”. Akhirnya malah tidak dikerjakan. Bagaimana, sih, mendidik anak remaja agar bisa lebih bertanggung jawab?
ANGGI, PASAR MINGGU
Jawaban kontributor Majalah Ummi:
Ibu Anggi, saya bisa merasakan yang Ibu rasakan. Tanggung jawab memang tidak mudah diterapkan kepada anak-anak, apalagi jika mereka sudah beranjak remaja. Idealnya tanggung jawab memang sudah diajarkan sejak dini agar dapat menjadi kebiasaan dalam kesehariannya.
Anak-anak sering merasa tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya tak harus segera ia lakukan, karena masih ada ibu dan ayah yang akan terus mengingatkan. Akhirnya orangtua mesti marah-marah dulu, baru anak melakukan tugasnya.
Pembelajaran tanggung jawab dengan pola seperti itu tidak sehat dan tidak akan memberi kesadaran kepada anak. Karena itu perlu cara-cara yang pas untuk membuat anak mengerti tanggung jawabnya. Berikut ini beberapa cara yang dapat Ibu lakukan:
- Ajak anak bicara berdua saja dan katakan Ibu ingin mengajaknya berbicara seperti orang dewasa.
- Tanyakan kepadanya apa yang membuat dia melalaikan shalat, belajar atau tugas lainnya. Minta ia berkata jujur, dengarkan dengan saksama dan jangan menyela.
- Tanyakan juga apa yang bisa memudahkannya untuk mengerjakan tugas-tugas tepat waktu. Mintaanak menemukan sendiri solusi sederhana atas masalah yang ia hadapi.
- Buatlah kesepakatan dan komitmen bahwa setiap tindakan ada konsekuensinya. Lalu buat kesepakatan konsekuensi apa yang akan ia terima jika melalaikan tugasnya.
- Katakan bahwa Ibu begitu menyayanginya dan tidak ingin dia menjadi orang yang takbertanggung jawab hingga mempersulit dirinya mencapai cita-citanya.
- Orangtua harus terus memberi teladan dalam menerapkan tanggung jawab.
Dengan pendekatan ini, insya Allah, Ibu akan mulai merasakan anak perlahan-lahan mengerti pada tugas dan tanggung jawabnya.
Foto ilustrasi: google
Sumber : http://www.ummi-online.com/ketika-anak-selalu-menjawab-iya-entar.html