Beberapa Kesalahan Orangtua dalam Memuji Anak

Beberapa Kesalahan Orangtua dalam Memuji Anak

Beberapa Kesalahan Orangtua dalam Memuji Anak
Beberapa Kesalahan Orangtua dalam Memuji Anak

Dodi, ini Bi Ema belikan buku gambar dan krayon. Bibi lihat kamu senang mengambar. Nah, coba sekarang kamu menggambar mengikuti pola yang sudah ada, ya,” ucap Bi Ema kepada Dodi dan adiknya, Fitri, yang hari itu menginap di rumahnya.

Sampai kini, adik bungsu Mama Dodi yang sudah 20 tahun menjadi guru SD ini belum mempunyai anak. Meski begitu, wajahnya selalu ceria dan senyumnya begitu membekas di hati siapa saja.

“Kamu juga boleh menggambar, Fitri. Peralatannya pinjam ke Kakakmu, ya,” tambah Bi Ema kepada Fitri.

Kakak beradik berusia 6 dan 4 tahun itu pun larut dengan gambarnya masing-masing. Namun, ketika Bi Ema keluar dari dapur dengan membawa sepiring donat cokelat dan air jeruk dingin, keduanya berebut hendak mencicipi. Bi Ema yang tertawa melihat tingkah Dodi dan Fitri langsung mengingatkan untuk mencuci tangan mereka yang belepotan spidol dan krayon terlebih dulu. Kedua anak itu pun menuruti perkataan Bi Ema.

Sambil menemani Dodi dan Fitri menikmati donat, Bi Ema melihat-lihat hasil gambar mereka. Bi Ema terperangah, gambar Fitri tampak indah dengan warna-warni yang terpancar jelas dan tegas. Gambar ini sangat bagus untuk anak berusia 4 tahun, bahkan jika diikutkan lomba ada kemungkinan dia menjadi juara, Bi Ema membatin. Sementara gambar Dodi hanya berupa coretan-coretan tidak jelas dan tanpa warna, sepertinya ia ingin menggambar sesuatu tapi tidak tahu harus memulai dari mana.

“Wah, Dodi, bagus sekali cara kamu menggambar… nanti kalau pulang, tunjukkan pada ayah dan ibu, ya!” puji Bi Ema kepada Dodi. Sementara kepada Fitri, Bi Ema hanya tersenyum manis.

Bi Ema berpendapat, sebagai kakak, Dodi harus dipuji bisa melakukan ini dan itu. Jangan sampai harga diri Dodi jatuh di depan adiknya. Sedangkan Fitri sebagai adik, menurut Bi Ema, sebaiknya mengalah meskipun gambarnya lebih bagus dibanding Dodi.

Sebenarnya, apa yang dilakukan Bi Ema tidak tepat. Setiap anak tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada yang berbakat menggambar, seperti Fitri; dan ada pula yang tidak terlalu pandai menggambar, seperti Dodi. Namun, apresiasi yang diberikan kepada keduanya mestilah berimbang.

Fitri berhak mendapat pujian dari Bi Ema atas karyanya yang bagus. Dengan cara ini, ia bisa tahu bahwa dirinya memiliki potensi dalam hal menggambar sehingga terdorong untuk makin semangat berlatih.

Di saat yang sama, apresiasi yang diberikan kepada Fitri juga jangan sampai menjatuhkan perasaan Dodi, misalnya dengan membanding-bandingkan karyanya. Dengan demikian, Dodi tidak berkecil hati atau merasa minder. Bisa jadi pada saat itu Dodi sedang tidak berminat menggambar, atau mungkin bakatnya di bidang yang lain. Tugas orangtua dan orang dewasa di sekitar anaklah untuk menyemangati dan membantu mereka menemukan bakatnya masing-masing, sekaligus membangun karakter dan akhlak yang mulia pada diri anak.

Foto ilustrasi: google

Sumber: http://www.ummi-online.com/beberapa-kesalahan-orangtua-dalam-memuji-anak.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *