3 Cara Penggunaan Kata ‘Jangan’ Agar Tepat Sasaran pada Anak

3 Cara Penggunaan Kata ‘Jangan’ Agar Tepat Sasaran pada Anak

3 Cara Penggunaan Kata ‘Jangan’ Agar Tepat Sasaran pada Anak
3 Cara Penggunaan Kata ‘Jangan’ Agar Tepat Sasaran pada Anak

 

Sahabat Ummi, saat ini kita sedang dibuat pusing oleh berbagai postingan pro dan kontra mengenai penggunaan kata “jangan” pada anak. Sehingga membuat orangtua heboh dan merasa bingung, alih-alih merasa bahwa parenting si A salah, parenting si B benar dan sebagainya.

Perlu diketahui bahwa setiap parenting yang berasal dari sumber berbeda maka akan memiliki karakteristik yang berbeda pula, orangtua seharusnya lebih tenang menghadapi berbagai masalah terkait perbedaan mencolok dalam dunia parenting. Kata “jangan” identik dengan larangan, seruan, dan sejenisnya.

Jika kita mengacu pada Al Quran maka banyak penggunaan kata ‘jangan’ dan makna ‘larangan’ di dalamnya, namun hal tersebut tidak serta merta tanpa alasan, justru sebaliknya. Nah, tidak jauh berbeda dengan menggunakan kata ‘jangan’ pada anak, di sini letak kesabaran dan pengetahuan orangtua adalah yang paling penting.

 

Anak kecil memilliki tingkat keingintahuan yang besar dibanding orang dewasa, hampir segala benda dan hal di sekitarnya ia tanyakan, bahkan beberapa orangtua dibuat meradang dan memilih untuk membungkam pertanyaan mereka dengan kalimat “sssst, jangan banyak tanya!”. Lalu bagaimana seharusnya penggunaan kata ‘jangan’ ini dapat tepat sesuai sasaran pada anak tanpa harus melukai perasaannya?

1. Orangtua berusaha memperdalam ilmu pengetahuan dan tidak malas belajar

Hal ini sangat penting, perbanyak ilmu pengetahuan akan memudahkan orangtua dalam mendidik dan mengarahkan anak. Mengapa? karena orangtua adalah pendidik pertama di keluarga, kemudian ada guru dan lingkungan.

Setiap orangtua pasti pernah bahkan sering mengatakan “jangan begitu, nak!” atau kalimat sama lainnya, namun apa yang penting dari seruan tersebut? yang paling diperhatikan adalah penyampaian dan penjelasan setelahnya. Melarang anak atau menyeru anak boleh-boleh saja tetapi tidak perlu disertai dengan nada membentak, apalagi melukai fisik mereka, hal ini mengacu pada pengaruh psikologi pada si anak.

Ditambah lagi, saat mengatakan ‘jangan’ berati ada alasan dibalik larangan tersebut, maka wajib bagi orangtua menjelaskan latar belakang, alasan, serta maksud pelarangan tersebut. Tentunya penjelasan ini harus disertai dengan ilmu yang mencukupi karena jika salah maka kerugian mendatang akan dinikmati oleh orangtua dan anak itu sendiri.

2. Bukan sekadar kata, tetapi juga tindakan

Sahabat Ummi, percayakan bahwa sebenarnya anak cenderung mengikuti apa yang dilakukan orangtua dibanding dengan apa yang mereka katakan? Hal ini dikarenakan anak adalah peniru yang baik dan jeli. Saat orangtua menasihati  anak berarti juga sedang menasehati diri sendiri, bagaimana bisa? karena untuk menasihati seseorang terlebih anak tidak harus menunggu kita sudah benar atau baik, tetapi sama-sama belajar menuju ke arah yang lebih baik dan positif. Oleh karena itu, saat menyeru ucapan ‘jangan begini, atau jangan begitu’ orangtua perlu memberikan contohnya dalam keidupan sehari-hari.

3. Penyampaian menggunakan hati

Berbagai kejadian dalam rumah tangga adalah marahnya seorang ayah atau ibu pada anak dengan alasan “karena kami sayang pada kamu”. Pada beberapa kasus hal ini tidak masalah, namun tidak sedikit anak yang berubah sikapnya ketika sering mendengar kalimat ‘jangan’ disertai amarah yang luar biasa dari orangtua, akibatnya secara psikologis mereka terganggu, dan mereka merasa apapun yang dilakukan akan menjadi salah di mata orangtua.

Sahabat ummi, sebagai orangtua kita harus menjadi teladan dan pendengar yang baik untuk anak, banyak-banyak mendengar celoteh anak dan juga sering-seringlah menasehati dengan cara yang baik pada anak, dua kombinasi ini bisa digunakan sampai mereka memasuki jenjang belia bahkan dewasa. Gunakan hati dan kasih sayang dibandingkan menampilkan emosi yang tak terkendali di depan anak saat mengatakan ‘jangan’ atau menegur mereka, supaya kedepannya, mereka melakukan sesuatu atas dasar kesadaran diri bukan karena takut dengan orangtua semata.

 

Sumber : http://www.ummi-online.com/3-cara-penggunaan-kata-jangan-agar-tepat-sasaran-pada-anak.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *