Sahabat Ummi, alih-alih sayang anak, banyak orangtua yang tidak mengajari anak perempuannya cara melakukan pekerjaan rumah tangga. Banyak anak perempuan yang tumbuh remaja kemudian dewasa tanpa mengerti tugas kerumahtanggaan.
Jangankan memasak, menghidupkan kompor saja bingung bagaimana caranya. Akhirnya banyak hal yang tidak bisa dilakukannya, atau malas ia lakukan, seperti mencuci baju, mencuci piring, menyeterika, menyapu lantai dan mengepel.
Tidak masalah jika Anda sebagai orangtuanya bisa hidup selama-lamanya mengerjakan segala hal untuk membantu anak gadis Anda. Akan tetapi bagaimana jika Anda meninggal dunia? Apakah putri kecil yang selalu Anda layani tersebut bisa beradaptasi dengan cepat? Sedangkan ia telah terbiasa memerintah orang lain untuk melayaninya.
Mari kita lihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Bukannya beliau tidak cinta putrinya, akan tetapi justru karena mencintai putrinya, beliau lebih memilih mengajarkan dzikir-dzikir yang bisa menghilangkan rasa lelah dalam melakukan pekerjaan rumah tangga daripada memberikan pelayan untuk putrinya tersebut.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: “Datang Fatimah kepada Nabi SAW meminta pelayan kepadanya. Maka Nabi SAW bersabda kepadanya, “Ucapkanlah: “Wahai Allah, Tuhan pemilik bumi dan Arsy yang agung. Wahai, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu yang menurunkan Taurat, Injil dan Furqan, yang membelah biji dan benih. Aku berlindung kepada- Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau kuasai nyawanya. Engkau- lah awal dan tiada sesuatu sebelum-Mu. Engkau-lah yang akhir dan tiada sesuatu di atas-Mu. Engkau-lah yang batin dan tiada sesuatu di bawah- Mu. Lunaskanlah utangku dan cukupkan aku dari kekurangan.” (HR. Tirmidzi)
Tidak ada salahnya mengajari anak gadis kita keterampilan mengerjakan pekerjaan domestik rumah tangga sejak ia kecil, ajarilah dengan cara yang menyenangkan, misalnya mencuci baju bersama, menyeterika baju bersama, menjahit baju bersama, menyapu dan mengepel lantai bersama.
Biarkan putri kecil kita belajar melayani keperluan dirinya sendiri, sehingga suatu saat nanti ketika ia dewasa, ia telah memiliki banyak keahlian untuk hidup mandiri dan bahkan membina rumah tangga.
Foto ilustrasi: google
Sumber: http://www.ummi-online.com/wahai-ibu-ajari-anak-gadismu-pekerjaan-domestik.html