Cara Memberikan Hadiah atau Mainan pada Anak agar Tak Berdampak Buruk pada Psikologisnya

Cara Memberikan Hadiah atau Mainan pada Anak agar Tak Berdampak Buruk pada Psikologisnya

Cara Memberikan Hadiah atau Mainan pada Anak agar Tak Berdampak Buruk pada Psikologisnya
Cara Memberikan Hadiah atau Mainan pada Anak agar Tak Berdampak Buruk pada Psikologisnya

Sahabat Ummi, memang tampak wajar jika orangtua membelikan mainan untuk buah hatinya, akan tetapi jika terlalu sering justru memberi dampak tidak baik untuk psikologis anak. Sebuah studi di University of Missouri, menemukan bahwa orang dewasa yang masa kecilnya terbiasa memiliki berbagai hadiah secara berlebihan dari orangtua, terjebak utang kartu kredit, judi, dan konsumtif.

Jadi bagaimana sebaiknya jika orangtua ingin memberikan hadiah atau mainan untuk anak?

1. Untuk bayi

Bayi belum terlalu paham mainan, oleh sebab itu tidak terlalu penting membelikan banyak mainan untuk bayi. Kalaupun ingin memberikan mainan pada bayi, sesuaikan dengan tingkat tumbuhkembangnya, dan pilihlah mainan yang bisa mencerdaskan dan melatih motorik bayi.

2. Untuk Batita

Bayi usia satu hingga tiga tahun juga belum terlalu paham cara mengapresiasi hadiah atau mainan yang dibelikan oleh orangtuanya, malahan banyak juga batita yang marah saat mendapat mainan yang tidak sesuai keinginannya. Oleh sebab itu orangtua perlu mengajari anak berterimakasih ketika mendapat hadiah atau mainan baru, beri juga penjelasan mengapa ia mendapat hadiah tersebut, misalnya karena ia berhasil menghapal 5 surah Al Quran, karena dia berani ke kamar mandi sendiri, atau alasan lainnya. Jangan biasakan memberi hadiah atau mainan tanpa alasan jelas, efeknya anak akan selalu dibelikan mainan. Juga minta anak menjaga dan merawat mainannya.

3. Untuk Balita

Jangan terbiasa mengapresiasi anak dengan memberikan barang atau mainan, kalaupun diberikan hadiah, jelaskan mengapa ia pantas mendapat mainan tersebut, misalnya karena sudah bisa mengenal huruf, karena sudah cukup tabungan yang dikumpulkan selama ini, minta ia bereskan kembali mainan setelah menggunakannya. Ajarkan anak untuk bertanggungjawab terhadap mainan yang dimilikinya.

4. Usia 6-8 tahun

Pujian sebenarnya cukup untuk mengapresiasi anak usia sekolah dasar ini, itupun jangan terlalu sering karena membuat anak menjadi tinggi hati. Anak perlu tahu bahwa jika ia ingin mendapat hadiah atau mainan misalnya, harus diimbangi dengan usaha dan kerja keras, jangan sampai anak malah tidak termotivasi karena terlalu mudah mendapat mainan dan hadiah yang diinginkannya. Nantinya, bukan tak mungkin ia menganggap materi adalah segala-galanya. Anak akan selalu menagih hadiah jika orangtua meminta tolong sesuatu, ke warung saja harus ada ongkos jalannya. Tentu kita tidak berharap buah hati kita seperti ini bukan.

Sahabat Ummi, semoga kita bisa menjadi orangtua yang bijak dalam mendidik anak.

Foto ilustrasi: google

Sumber:http://www.ummi-online.com/cara-memberikan-hadiah-atau-mainan-pada-anak-agar-tak-berdampak-buruk-pada-psikologisnya.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *