Awas, Orangtua Kecanduan Game Bisa Pengaruhi Hubungan dengan Anak

Awas, Orangtua Kecanduan Game Bisa Pengaruhi Hubungan dengan Anak

Awas, Orangtua Kecanduan Game Bisa Pengaruhi Hubungan dengan Anak
Awas, Orangtua Kecanduan Game Bisa Pengaruhi Hubungan dengan Anak

Sahabat Ummi, yang namanya game tentu saja tujuannya untuk menghibur. Tak masalah memainkan game beberapa menit sehari, misalnya untuk mengusir kepenatan.

Yang jadi masalah besar ketika game dijadikan aktivitas sehari-hari, kalau itu adalah mata pencaharian kita mungkin masih memberi keuntungan duniawi, tapi kalau sekadar untuk melampiaskan penasaran, bahkan memupuk kecanduan, bukankah amat berbahaya jika seseorang menjadi kecanduan game?

Sama bahayanya dengan anak-anak yang kecanduan game, orangtua yang candu bermain game pun juga memiliki dampak negatif yang amat besar.

Dari mulai habis waktu, habis uang, bahkan juga beresiko mempengaruhi hubungan dengan keluarga.

Bagaimana tidak mempengaruhi hubungan dengan keluarga, seseorang yang kecanduan bermain game akan lebih mengutamakan perhatian pada level game yang dicapainya daripada memperhatikan kebutuhan anak-anaknya.

Seorang ibu yang lebih peduli main game, akan kehilangan banyak waktu kebersamaan dengan anak-anak, sekalipun ia adalah ibu rumah tangga yang standby di rumah 24 ja sehari. Apa gunanya jika dalam 24 jam sama sekali tak ada interaksi dengan anak-anak?

Seorang ayah yang candu bermain game akan lebih mengutamakan kumpul dengan teman-temannya daripada berkumpul dengan keluarga. Ia akan lalai terhadap kewajibannya untuk memimpin rumah tangga dan menjelma kanak-kanak yang egois.

Apa yang bisa diharapkan dari orangtua yang kecanduan bermain game? Anak-anak akan kehilangan teladan yang baik dari orangtuanya, juga kehilangan perhatian serta kemungkinan besar menjadi anak-anak yang juga candu bermain game. Dengan demikian kita bisa kehilangan sebuah generasi hanya karena ketidakmampuan menahan hawa nafsu untuk bermaij game.

Bagaimana agar game tidak menjadi candu?

1. Batasi waktu bermain game

Satu jam sehari sudah begitu banyak untuk bermain game. Bagaimanapun waktu yang kita gunakan unuk shalat atau membaca 1 juz al quran tidak sampai satu jam loh. Masa’ bermain game bisa lebih dari sejam?

2. Tentukan tujuan hidup

Sangat mungkin orang-orang yang kecanduan bermain game adalah orang-orang yang tak memiliki tujuan hidup. Sama dengan orang-orang yang kecanduan narkoba, kecanduan menonton Drama Korea atau tergila-gila dengan KPop Star, orang-orang seperti ini kemungkinan besar terseret arus karena tak memiliki tujuan besar dalam hidupnya.

Hidup hanya begitu begitu saja, sehingga saat menemukan ‘pelarian’, mereka menikmatinya dan menjadi kecanduan tak bisa mengontrol diri.

Maka, cobalah tentukan tujuan hidup, mau menikah kapan, setelah menikah ingin membentuk keluarga yang seperti apa, ingin memberi manfaat pada umat di bidang apa? Kalau sudah punya anak ingin mendidik anak seperti apa?

Orang yang memiliki tujuan hidup akan sadar benar bahwa game hanyalah untuk hiburan sesaat, tak pantas dijadikan aktivitas sehari-hari.

3. Jadikan game sebagai reward saja

Jika sudah terlanjur kecanduan, cobalah jadikan game hanya sebagai reward saja. Boleh main game jika sudah baca quran sekian halaman, sudah bermain dengan anak minimal 30 menit, dan beberapa aktivitas bermanfaat lainnya. Sehingga game hanyalah sebagai hadiah jika kita telah sukses mengerjakan kewajiban-kewajiban harian.

Semoga 3 tips tersebut membantu untuk mengurangi kadar kecanduan bermain game bagi Sahabat Ummi yang telah mengalaminya.

Sumber : http://www.ummi-online.com/awas-orangtua-kecanduan-game-bisa-pengaruhi-hubungan-dengan-anak.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *